Senin, 20 Mei 2013

Pasrah pada-Mu

21 Mei 2013, Selasa pagi sekali Malam ini terasa sepi sekali. Istri dan anak-anakku sudah tertidur dan entah bermimpi apa. Semoga mimpi yang indah dan menambah semangat hidup saat nanti bangun dari tidur. Sudah cukup lama saya tidak menulis dan bercerita. Hidup ini berjalan terus dan setiap helaan nafas selalu penuh rasa syukur karena hidup ini masih terus bermanfaat. Memang dalam menghadapi ujian hidup ini kita tidak selalu bisa stabil. Sekuat-kuatnya manusia tetap saja masih merasakan kesedihan dan banyak sekali macam kesedihan yang ada. Jujur saya mengakui bahwasanya beberapa bulan terakhir ini kesedihan pikiran yang terkadang menjadi stress yang tidak terkendali dan mengakibatkan saya drop adalah karena perasaan diri yang merasa begitu tidak punya daya. Seperti pernah saya ceritakan sebelumnya bahwa dilihat dari fisik, saya sama sekali tidak terlihat seperti orang sakit. Paling hanya terlihat dari mata kanan saya yang terlihat tidak normal. Dengan kondisi ini sebenarnya saya merasakan bahwa Allah telah menganugerahi saya begitu banyak keajaiban. Namun di dalam badan ini saya merasa rapuh sekali. Dari kanker, saya sudah jelas sangat merasakan tidak nyaman. Kemudian dari penyakit Myasthenia, semakin sulit mengatakannya karena penyakit ini benar benar unik. Setwelah operasi tymoma September tahun 2010 sebenarnya saya sudah sempat merasakan pemulihan yang signifikan hingga sekitar 8 bulan lalu kondisi myasthenia gravis saya kembali agak memburuk. Dan beberapa bulan belakangan ini gejala gejala melemahnya otot mulai kembali muncul. Melemahnya otot rahang dan otot leher semakin sering mulai terasa. Dan kalau hal itu datang maka sangat sulit menghadapi stressnya. Berat sekali menghadapi kondisi di saat saya sedang anfal. Saya sudah merasakan beberapa kali anfal dalam kasus myasthenia Gravis ini. Yang saat ini sangat sering mengganggu pikiran saya dan berakibat melemahnya kondisi saya adalah karena sampai saat ini saya masih tetap belum bisa beraktifitas normal sementara kehidupan berjalan terus. Saya harus bekerja dan berpenghasilan untuk memenuhi tanggung jawab saya sebagai seorang suami, namun kondisi saya saat ini masih tidak bisa melakukan itu. Saya mencoba bisnis online namun sampai saat ini masih belum berjalan baik, sempat berjalan sekitar 3 minggu kemudian tidak ada perputaran. Rasanya pikiran ini buntu sekali. Ingin berteriak namun andai saya berteriak juga tidak membawa manfaat. Sampai saat ini walaupun saya sarjana ekonomi Akuntansi namun keahlian saya bukan di situ. Saya sangat menyukai pekerjaan managerial makanya saya cukup punya prestasi dalam mengatur perusahaan dan menangani karyawan. Saya juga sangat menyukai perencanaan dan strategi marketing dan dari hal itu saya sering di mintai nasihat oleh beberapa perusahaan kenalan saya tapi hanya saja nasihat yang saya berikan tidak komersial. Dari 2 keahlian tadi semestinya saya bisa bekerja lagi namun dengan kondisi saya jelas tidak ada perusahaan yang mau menampung saya. Saya juga punya keahlian dalam hal ketabiban (pengobatan tradisional), saya pernah buka praktek dan saya juga punya banyak pasien dan juga punya cukup banyak murid. Namun saya selama ini juga melakukan hal ini bukan untuk tujuan komersial. Saya tidak meminta upah kepada pasien atau murid saya, saya hanya mau menerima hadiah sebagai tanda persahabatan/persaudaraan. Sebenarnya saya mulai memiliki pasien di saat saya masih kuliah Akuntansi. Hahahaha nggak nyambung ya... tapi itulah saya. Saya tertarik pada pengabdian hidup kepada sesama khususnya dalam hal masalah pengobatan adalah karena saya sering melihat bahwa orang sakit itu sudah sulit namun di saat berobat dia masih harus banyak mengeluarkan uang. Untuk orang miskin lebih kasihan lagi tentunya, dari hal itulah bakat/naluri untuk menolong muncul. Saat ini saya menghadapi Ujian yang mungkin cukup rumit, dan sifat dasar manusia yang terkadang bingung dan stress juga muncul. hehehehe. Saat ini, malam ini, saya masih merasa gundah... apa yang harus saya lakukan. Saya harus terus berusaha... Bulan Mei ini saya harus menyiapkan cukup banyak uang dan saya belum tahu bisa saya dapatkan darimana? Yang bisa saya kerjakan saat ini hanyalah berdoa dan memohon pertolongan Allah. Semoga Allah kembali memberi keajaiban kepada saya. Semangaaaaatttttt....... Jam sudah menunjukkan pukul 01.26 pagi... saatnya saya curhat kepada yang Maha Pemurah. Selamat istirahat sahabat dan saudaraku.

Minggu, 12 Mei 2013

Introspeksi diri

12 Mei 2013, Minggu Bila anda merasa bahwa mungkin (sekali lagi "mungkin") dalam waktu dekat ini nyawa anda akan di cabut dari badan anda. Tentunya anda tidak bisa menolak bukan..? Jadi, kira kira apa yang akan anda kerjakan..? Saya mengajak anda para pembaca blog saya untuk introspeksi diri.

Jumat, 10 Mei 2013

Gembiraku

10 Mei 2013, Jum'at Hari Rabu kemarin kakakku yang tinggal di Kutoarjo masuk dan di rawat di klinik karena Typusnya kambuh. Sedih sekali rasanya dan sedihnya kali ini berbeda dengan kesedihan yg biasanya. Saya merasakan sakit kakak kali ini benar benar sampai ke dalam hati saya yang paling dalam. Saat saya melihat kakak begitu lemasnya, hati saya menangis dan rasanya ingin menemaninya terus, memegang tangannya sambil terus berdoa memohon kesembuhan untuknya. Dan alhamdulillah Allah mengabulkan doa saya dan hari ini/pagi ini kakak saya sudah di ijinkan pulang. Bersamaan dengan sakitnya kakak saya, hari Kamis Pagi saudara-saudara saya dari Jakarta juga pulang ke Kutoarjo... Masya Allah, gembira sekali rasanya walaupun sebenarnya masih kurang lengkap karena kakak nomer 4 saya tidak bisa ikut pulang. Terima kasih ya Allah, Engkau beri kesempatan lebih bagi hamba untuk bisa semakin dekat dan menyayangi kakak-kakak saya lebih dari sebelumnya. Dan hari ini Allah kembali beri tambahan kebahagiaan karena sahabat SMA saya datang dari Jakarta dan kami sempat bertemu dan berkumpul dengan beberapa sahabat yang lain. Sungguh suatu kebahagiaan ketika saya bisa melihat wajah dan senyum orang-orang yang dekat di hati saya. Saya kembali membuktikan kepada dunia bahwa Kedekatan emosi yang di bawa dalam kegembiraan dan semangat spirituil diri yang murni sanggup mengatasi rasa sakit yang ada. Dengan hal-hal yang saya peroleh ini menjadikan saya semakin merasa bersemangat, kuat, dan saya semakin yakin bisa mengatasi ujian sakit yang di berikan kepada saya oleh Allah. Terima kasih ya Allah telah Engkau beri pelajaran hidup yang sangat bermanfaat ini.