Jumat, 05 September 2014

Myasthenia Gravis dan Kanker kombinasi penyakit yang unik

Tanggal 04 Agustus 2014 pagi aku merasakan badanku demam sesak nafas dan sangat lemah. Setelah anak-anakku berangkat sekolah aku minta istriku untuk mengantarku ke Rumah Sakit. Aku yakin sekali kali ini kanker paru paruku yang kambuh. 5 hari aku di observasi di salah satu Rumah Sakit swasta di kotaku dan akhirnya dokter menyerah dan merujukku ke Rumah Sakit di Yogyakarta. Di Yogyakarta aku kembali menjalani observasi. Awalnya dokter mencurigai sakit Myasthenia Gravisku yang kambuh namun setelah dilakukan CT Scan ternyata positif kanker paru-paruku yang bermasalah  (setelah 3 tahun 5 bulan semenjak aku di vonis terkena kanker paru-paru ganas stadium 4B baru kali ini aku observasi/cek up kembali). Kondisi kankerku ternyata sudah lumayan parah. Hampir 2/3 paru-paru kiriku sudah terkena dan sekitar sepertitiga paru-paru kananku juga sudah terkena kanker. Namun begitu dokterpun ikut bersyukur karena kankerku tidak berkembang seperti yang seharusnya terjadi dan secara umum seharusnya kondisi badanku juga akan terlihat sakit, kurus, dan tidak berdaya namun itu tidak terjadi padaku. Beberapa dokter juga bingung melihat kondisi badanku yang tidak terlihat sakit.
Dari riwayat pengobatan kankerku, aku selama ini menggunakan obatan herba. Saat awal terserang dulu aku diharuskan kemoteraphy dan minum obat iresa seumur hidup namun aku menolak kemo karena aku tidak percaya dengan kemoterphy dan aku lebih percaya dengan pengobatan herba dan aku menggunakan obat iresa hanya 4 bulan. Saat itu dengan melihat perkembangan melalui cek darah (CEA dan SCC) di laboratorium CEA ku langsung normal dan SCCku berhasil turun rata-rata 4 poin setiap bulan.
Allah telah memberiku keajaiban ma'unah, selama ini aku bisa bertahan dengan kanker ganasku dan kankerku tidak menyerang organ tubuhku yang lain. Kondisiku saat ini lebih parah dari saat aku mendapat vonis dulu namun aku tetap yakin bahwa Allah sudah mengatur semua ini. Saat ini badanku sama sekali tidak terlihat seperti orang sakit kanker. Hanya saja aku tetap harus sadar bahwa kondisiku tidak sehat sehingga aku harus pandai mengatur gerak tubuh dan menata emosi. Saat ini yang aku rasakan setiap saat adalah nafas berat, dada yang terasa berat, sakit, nyeri, berdenyut di dadaku hampir setiap saat namun aku sangat bersyukur bahwasanya Allah tidak memperlihatkan ujud rasa sakitku ini kepada orang lain. Untuk mengatasi rasa tidak nyaman tadi aku mencoba untuk menikmatinya.. Menikmati rasa sakit terdengar aneh namun sungguh aku merasakan hal tadi dan itu sangat membantuku. Kombinasi kanker dan Myasthenia Gravis memang sungguh sangat unik.
Hal yang sering menggangguku saat ini adalah karena aku masih menjadi tanggungan keluargaku. Sudah 3,5 tahun aku tidak bekerja. Sungguh sangat jenuh dan sangat sedih karena tidak punya penghasilan sendiri. Ingin sekali aku bekerja namun kondisiku saat ini tidak memungkinkan untuk bekerja. Untuk mengisi hari-hariku aku mencoba merakit aquarium dan memelihara ikan hias. Aku berharap suatu saat aku memiliki modal dan kemampuan untuk bisa mengembangkan hal itu menjadi usahaku untuk menjemput rejekiku. Saat ini aku juga berusaha menjadi motivator bagi pasien kanker dan myasthenia Gravis. Aku ingin mengajak mereka untuk terus mengembangkan semangat, Allah tidak pernah memberi hamba-Nya kesia-siaan, tidak ada sakit yang tidak ada obatnya kecuali pikun dan sakitnya saat sakaratul maut, jangan pernah menyerah selama badan belum berkalang tanah.
Kini aku berdoa dan berusaha semampuku, hasilnya kuserahkan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.. Aku iklas, aku ridha dengan ketetapan Allah dan semoga Allah ridha kepadaku.
Yang aku pikirkan sekarang adalah : Mungkin hari ini adalah hari terakhir hidupku, aku harus berusaha agar hari ini lebih baik dari hari kemarin dan aku harus terus berguna bagi orang lain.
Istriku, anakku, saudaraku, aku sangat mencintai kalian.
Bapak dan ibu semoga Allah mengampuni dosa kalian, melapangkan kubur kalian, dan memberikan nikmat akhirat yang terbaik untuk kalian.