Minggu, 24 November 2013

Malam ini

Hari Minggi tanggal 24 Nopember 2013. Hari ini seorang pasien Myasthenia Gravis dari Gresik telah mendahului pulang ke haribaan Allah subhanahu wata'ala. Semoga Allah mengampuni dosa dosanya dan menerima amal ibadahnya.
Sebenarnya sudah 1 bulanan ini saya merasa agak menurun. Namun karena ada semangat baru yaitu dengan berdirinya KMGI membuat saya semakin tidak terlalu merasakan ujian sakit ini. Namun tidak bisa saya pungkiri juga, khususnya 3 hari ini kondisi saya semakin terasa drop. Nafas saya semakin terasa berat dan badan saya semakin terasa lemah. Tadi malam saya bermimpi di datangi malaikat maut dan di ingatkan bahwa waktu saya pulang tidak lama lagi. Ya Allah, saya pasrah pada-Mu. Hidup dan matiku ada di tangan-Mu. Jujur, saya bingung mau menulis apalagi. Saya hanya berharap dan berdoa memohon kepada Allah agar di saat saya di panggil pulang maka saya pulang dalam keadaan khusnul khatimah. Semoga Allah ridha kepada saya dan mengampuni semua dosa saya. Saya serahkan kembali amanah-Nya, yaitu istri dan anak anak saya kepada-Nya. Hanya Allah yang bisa menjaga mereka. Saya iklas, pasrah, dan ridha apabila Allah memanggil saya dalam waktu dekat ini. Saya hanya berharap ridha-Nya sehingga selamatlah saya di dunia dan di akhirat. Semoga di saat saya sakaratul maut, Allah mempercepat prosesnya sehingga saya dan keluarga saya tidak terlalu lama merasakan sakitnya. Ampuni Hamba ya Rabb. Engkau yang Maha pengampun lagi Maha Penyayang. Kuserahkan hidup dan matiku hanya kepada-Mu ya Rabb..

Jumat, 25 Oktober 2013

Semangat

Jum'at 25 Oktober 2013 Cukup lama saya tidak menulis... rindu rasanya. Dari bulan Juli lalu hingga saat ini bagitu banyak hal yang saya lalui, namun ada satu hal yang membuat saya setiap saat bergairah menyambut hari baru. Pada tanggal 06 Oktober 2013 kemarin, saya dan teman teman sesama penderita Sakit Myasthenia Gravis telah membangun satu "rumah baru" untuk pasien Myasthenia Gravis berkumpul. Kami beri nama "rumah" kami dengan nama Keluarga Myasthenia Gravis Indonesia. Mungkin karena saya adalah penggagas awal maka oleh kawan kawan saya dipercaya untuk memimpin rumah baru ini. Saya melihat dan merasakan betapa semangat kawan-kawan pasien Myasthenia Gravis ini sangat luar biasa. Hal ini membuat semangat saya sungguh membara, bahkan saya seolah tidak merasa capek untuk memikirkan rencana-rencana kerja ke depan. Selama ini bisa di bilang Pasien Myasthenia Gravis tidak terperhatikan, padahal pasien myasthenia gravis ini sangat memerlukan penanganan extra khusus. Banyak sekali ketidak mampuan dari pasien mengakibatkan penanganan pengobatannya kurang bagus dan kemudian berakibat fatal. Pasien harus opname dan harus menggunakan obat obat tertentu yang harganya sangat mahal atau harus menggunakan alat-alat tertentu untuk bertahan hidup yang biayanya juga sangat mahal. Hal-hal tersebutlah yang membuat saya begitu ingin bergerak untuk mencari perhatian dari semua pihak agar peduli dan memperhatikan kami pasien myasthenia gravis. Semoga dengan "rumah baru" yang bernama KMGI ini saya dan kawan kawan bisa membaktikan diri untuk diri sendiri, pasien, dan keluarga pasien. Saat ini langkah demi langkah telah kami persiapkan untuk peresmian KMGI yang kami rencanakan kami resmikan tanggal 10 Nopember 2013 ini. Besok tanggal 27 Oktober kami akan rapat evaluasi kerja dan mempersiapkan acara peresmian KMGI. Tidak sabar rasanya ingin segera mendiskusikan ide ide yang ada dengan kawan-kawan pasien dan keluarganya. Semangat... Semoga myasthenia gravis dan kanker saya tidak bertingkah... jadi saya bisa bekerja dengan maximal. Semoga sisa umur yang Allah berikan kepada saya bisa saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan umat. Saya harus kuat dan bisa.... Saudaraku, saya tidak punya materi yang bisa saya bagikan namun saya punya ilmu dan semoga ilmu yang saya miliki bisa membantu semua.... Semangat... Pantang menyerah hingga badan berkalang tanah.

Rabu, 03 Juli 2013

Akankah...

Rabu, 03 Juli 2013 Tanggal 19 Juni 2013 kemarin, ibunda saya menghadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Satu kesedihan di hati saya dan juga keluarga saya karena telah ditinggal ibu kami. Kami iklas melepas kepergiannya apalagi kalau mengingat perjuangan ibu melawan sakitnya. Beliau sudah terbaring di tempat tidur 6 tahun lebih. Semoga Allah mengampuni semua dosa-dosanya dan menerima segala amal ibadahnya, di lapangkan kuburnya, di jauhkan dari siksa kubur dan di berikan surga di akhirat nanti. Hampir satu tahun ini saya setiap saat menemui ibu dan berkesempatan ikut melayani beliau walaupun tidak maximal karena kondisi kesehatan saya sendiri yang tidak bagus. Saya membayangkan ibunda saya yang terbaring 6 tahun. Betapa berat ujiannya. Sekarang ujian ibunda di dunia telah selesai dan semoga ibunda selamat di akhirat nanti dan Allah berikan kebaikan dan kemuliaan akhirat untuknya. Saya yakin kepulangan ibunda ke rahmatullah adalah yang terbaik dan sudah ketentuan/lehendakNya, tadinya saya berfikir bahwa kemungkinan besar yang akan pulang menghadap Allah adalah saya dulu karena kondisi saya kalau sedang drop terasa luar biasa beratnya. Tapi kembali bahwa yang mengatur umur adalah Allah yang Maha Kuasa. Saat ini kondisi saya bisa di bilang stabil seperti biasanya... Kondisi tidak bisa di prediksi. Saya ingin sekali dalam sisa hidup saya bisa kembali produktif. Saya sadar bahwa saya tidak bisa lagi sama dengan orang lain yang sehat. Mungkin hanya sebuah impian apabila saya ingin menjadi orang produktif lagi, namun saya akan kejar mimpi saya. Saya sering berfikir dan merenung tentang kehidupan manusia dan realitanya. Dulu sekitar tahun 1991 saya memulai belajar ilmu pengobatan ketabiban. Saya mempelajarinya karena saya berontak terhadap kondisi lingkungan saya yang seolah menyatakan bahwa orang miskin tidak boleh sakit. Dan kalau sakit maka si persilahkan menikmatinya. Saya berniat bahwa saya akan mengabdikan diri kepada sesama dalam pengobatan. Saya tidak akan memungut bayaran untuk orang yang datang berobat/konsultasi kepada saya dan itu saya jalankan sampai sekarang. Saat ini saya di beri kesempatan Allah untuk benar benar merasakannya. Dengan 2 penyakit yang Allah ujikan di badan saya dalam hidup saya, saya banyak sekali mendapat pelajaran. Pelajaran hidup yang tidak akan saya lupakan selamanya. Satu ketidak berdayaan, satu keterpurukan yang terkadang terasa diri terbuang. Saat ini menjalani kehidupan dengan bekal bantuan saudara-saudara. Terkadang saya merasa sedih sekali karena saya merasa saya benar benar tidak berdaya. Tapi kalau saya mengeluh juga tidak akan menyelesaikan masalah dan malah justru akan menambah masalah. Ya, mungkin saat ini giliran saya yang harus menerima bantuan dari orang lain. Itulah salah satu hal yang kadang saya jadikan alasan untuk menguatkan diri saya. Allah tidak akan memberi hamba-Nya sesuatu yang sia sia. Ya, saya yakin sekali hal itu. Semoga di sisa umur saya, saya masih terus berguna bagi umat.

Kamis, 06 Juni 2013

Semangat

07 Juni 2013, hari Jum'at pukul 00.03 Tadi sore hujan lumayan deras, alhamdulillah udara terasa lumayan segar. Beberapa hari lalu saya dapat informasi dari teman saya bahwa ayahnya yang menjadi pasien Kanker paru-paru sudah meninggal. Selamat tinggal teman, engkau sudah menyelesaikan urusanmu dan sekarang engkau sudah di panggil pulang. Selamat jalan teman, mungkin ini adalah jalan terbaik untukmu. Perjuanganmu di dunia ini sudah selesai dan saya hanya bisa mengucapkan untukmu "semoga amal ibadahmu di terima Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan di ampuni segala dosa-dosamu." Kami pasien Kanker dan Myasthenia Gravis memang harus selalu bersiap diri. Pelajaran itu yang salah satunya saya ambil. Dengan penyakit yang ada di badan ini sebenarnya saya justru di beri kelebihan oleh Allah. Saya sudah di peringatkan bahwa sewaktu waktu saya bisa saja di panggil pulang menghadap-Nya, dan dengan peringatan seperti ini saya bisa terus ingat untuk selalu bersyukur dan berusaha sebaik mungkin menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya agar saya bisa terus semakin dekat dengan-Nya dan menggapai ridha-Nya. Dalam beberapa waktu ini saya merasakan intensitas nyeri/sakit di dada saya semakin sering. Rasa menusuk-nusuk di sertai sesak nafas (nafas berat), batuk juga datang lagi, dan perut sering terasa kencang. Biasanya rasa tadi munculnya banyak di malam hari, namun sekarang sering muncul di siang hari. Mungkin giliran saya menghadap Allah tidak lama lagi. Semua adalah rahasia dan urusan Allah, yakinlah bahwa apa yang Allah berikan kepada kita saat ini adalah hal yang terbaik bagi kita. Tetap semangat, jangan mengeluh, nikmati ujian ini, dan tersenyumlah. Semoga hari esok Allah memberikan lagi keajaiban-Nya bagi kita. Semangat... Pantang menyerah hingga badan berkalang tanah.

Senin, 20 Mei 2013

Pasrah pada-Mu

21 Mei 2013, Selasa pagi sekali Malam ini terasa sepi sekali. Istri dan anak-anakku sudah tertidur dan entah bermimpi apa. Semoga mimpi yang indah dan menambah semangat hidup saat nanti bangun dari tidur. Sudah cukup lama saya tidak menulis dan bercerita. Hidup ini berjalan terus dan setiap helaan nafas selalu penuh rasa syukur karena hidup ini masih terus bermanfaat. Memang dalam menghadapi ujian hidup ini kita tidak selalu bisa stabil. Sekuat-kuatnya manusia tetap saja masih merasakan kesedihan dan banyak sekali macam kesedihan yang ada. Jujur saya mengakui bahwasanya beberapa bulan terakhir ini kesedihan pikiran yang terkadang menjadi stress yang tidak terkendali dan mengakibatkan saya drop adalah karena perasaan diri yang merasa begitu tidak punya daya. Seperti pernah saya ceritakan sebelumnya bahwa dilihat dari fisik, saya sama sekali tidak terlihat seperti orang sakit. Paling hanya terlihat dari mata kanan saya yang terlihat tidak normal. Dengan kondisi ini sebenarnya saya merasakan bahwa Allah telah menganugerahi saya begitu banyak keajaiban. Namun di dalam badan ini saya merasa rapuh sekali. Dari kanker, saya sudah jelas sangat merasakan tidak nyaman. Kemudian dari penyakit Myasthenia, semakin sulit mengatakannya karena penyakit ini benar benar unik. Setwelah operasi tymoma September tahun 2010 sebenarnya saya sudah sempat merasakan pemulihan yang signifikan hingga sekitar 8 bulan lalu kondisi myasthenia gravis saya kembali agak memburuk. Dan beberapa bulan belakangan ini gejala gejala melemahnya otot mulai kembali muncul. Melemahnya otot rahang dan otot leher semakin sering mulai terasa. Dan kalau hal itu datang maka sangat sulit menghadapi stressnya. Berat sekali menghadapi kondisi di saat saya sedang anfal. Saya sudah merasakan beberapa kali anfal dalam kasus myasthenia Gravis ini. Yang saat ini sangat sering mengganggu pikiran saya dan berakibat melemahnya kondisi saya adalah karena sampai saat ini saya masih tetap belum bisa beraktifitas normal sementara kehidupan berjalan terus. Saya harus bekerja dan berpenghasilan untuk memenuhi tanggung jawab saya sebagai seorang suami, namun kondisi saya saat ini masih tidak bisa melakukan itu. Saya mencoba bisnis online namun sampai saat ini masih belum berjalan baik, sempat berjalan sekitar 3 minggu kemudian tidak ada perputaran. Rasanya pikiran ini buntu sekali. Ingin berteriak namun andai saya berteriak juga tidak membawa manfaat. Sampai saat ini walaupun saya sarjana ekonomi Akuntansi namun keahlian saya bukan di situ. Saya sangat menyukai pekerjaan managerial makanya saya cukup punya prestasi dalam mengatur perusahaan dan menangani karyawan. Saya juga sangat menyukai perencanaan dan strategi marketing dan dari hal itu saya sering di mintai nasihat oleh beberapa perusahaan kenalan saya tapi hanya saja nasihat yang saya berikan tidak komersial. Dari 2 keahlian tadi semestinya saya bisa bekerja lagi namun dengan kondisi saya jelas tidak ada perusahaan yang mau menampung saya. Saya juga punya keahlian dalam hal ketabiban (pengobatan tradisional), saya pernah buka praktek dan saya juga punya banyak pasien dan juga punya cukup banyak murid. Namun saya selama ini juga melakukan hal ini bukan untuk tujuan komersial. Saya tidak meminta upah kepada pasien atau murid saya, saya hanya mau menerima hadiah sebagai tanda persahabatan/persaudaraan. Sebenarnya saya mulai memiliki pasien di saat saya masih kuliah Akuntansi. Hahahaha nggak nyambung ya... tapi itulah saya. Saya tertarik pada pengabdian hidup kepada sesama khususnya dalam hal masalah pengobatan adalah karena saya sering melihat bahwa orang sakit itu sudah sulit namun di saat berobat dia masih harus banyak mengeluarkan uang. Untuk orang miskin lebih kasihan lagi tentunya, dari hal itulah bakat/naluri untuk menolong muncul. Saat ini saya menghadapi Ujian yang mungkin cukup rumit, dan sifat dasar manusia yang terkadang bingung dan stress juga muncul. hehehehe. Saat ini, malam ini, saya masih merasa gundah... apa yang harus saya lakukan. Saya harus terus berusaha... Bulan Mei ini saya harus menyiapkan cukup banyak uang dan saya belum tahu bisa saya dapatkan darimana? Yang bisa saya kerjakan saat ini hanyalah berdoa dan memohon pertolongan Allah. Semoga Allah kembali memberi keajaiban kepada saya. Semangaaaaatttttt....... Jam sudah menunjukkan pukul 01.26 pagi... saatnya saya curhat kepada yang Maha Pemurah. Selamat istirahat sahabat dan saudaraku.

Minggu, 12 Mei 2013

Introspeksi diri

12 Mei 2013, Minggu Bila anda merasa bahwa mungkin (sekali lagi "mungkin") dalam waktu dekat ini nyawa anda akan di cabut dari badan anda. Tentunya anda tidak bisa menolak bukan..? Jadi, kira kira apa yang akan anda kerjakan..? Saya mengajak anda para pembaca blog saya untuk introspeksi diri.

Jumat, 10 Mei 2013

Gembiraku

10 Mei 2013, Jum'at Hari Rabu kemarin kakakku yang tinggal di Kutoarjo masuk dan di rawat di klinik karena Typusnya kambuh. Sedih sekali rasanya dan sedihnya kali ini berbeda dengan kesedihan yg biasanya. Saya merasakan sakit kakak kali ini benar benar sampai ke dalam hati saya yang paling dalam. Saat saya melihat kakak begitu lemasnya, hati saya menangis dan rasanya ingin menemaninya terus, memegang tangannya sambil terus berdoa memohon kesembuhan untuknya. Dan alhamdulillah Allah mengabulkan doa saya dan hari ini/pagi ini kakak saya sudah di ijinkan pulang. Bersamaan dengan sakitnya kakak saya, hari Kamis Pagi saudara-saudara saya dari Jakarta juga pulang ke Kutoarjo... Masya Allah, gembira sekali rasanya walaupun sebenarnya masih kurang lengkap karena kakak nomer 4 saya tidak bisa ikut pulang. Terima kasih ya Allah, Engkau beri kesempatan lebih bagi hamba untuk bisa semakin dekat dan menyayangi kakak-kakak saya lebih dari sebelumnya. Dan hari ini Allah kembali beri tambahan kebahagiaan karena sahabat SMA saya datang dari Jakarta dan kami sempat bertemu dan berkumpul dengan beberapa sahabat yang lain. Sungguh suatu kebahagiaan ketika saya bisa melihat wajah dan senyum orang-orang yang dekat di hati saya. Saya kembali membuktikan kepada dunia bahwa Kedekatan emosi yang di bawa dalam kegembiraan dan semangat spirituil diri yang murni sanggup mengatasi rasa sakit yang ada. Dengan hal-hal yang saya peroleh ini menjadikan saya semakin merasa bersemangat, kuat, dan saya semakin yakin bisa mengatasi ujian sakit yang di berikan kepada saya oleh Allah. Terima kasih ya Allah telah Engkau beri pelajaran hidup yang sangat bermanfaat ini.

Senin, 29 April 2013

30 April 2013, Selasa siang Panas terik di luar rumah terasa sekali hingga masuk ke dalam rumah. Alhamdulillah tadi malam saya bisa tidur cepat. Sekitar jam 1 pagi sudah bisa tidur walau berkali kali terbangun karena sesaknya nafas. Mungkin akhir akhir ini kembali sering drop karena pikiran yang sering lepas kontrol. Saya berusaha untuk tidak mengeluh begitu saja dan andaikan saya mengeluh maka saya berusaha mengeluh hanya kepada Allah yang Maha Kuasa. Bisa di katakan, satu bulan lebih usaha jualan online saya minus. Tidak ada omzet masuk, dan kalau begini saya hanya bisa pasrah. Saya akan terus berusaha dan berdoa, namun kembali bahwa hasilnya adalah urusan Allah. Saya harus terus berusaha mencari terobosan untuk bisa mencari dan menjemput rejeki. Saya selalu yakin bahwa Allah yang Maha Kaya dan Maha Pemurah akan selalu melimpahkan karunia dan rejeki bagi hamba-Nya yang selalu iklas dan berserah diri kepada-Nya. Ya Rabb, tuntun, rahmati, dan berkahi hamba-Mu ini. Semoga Allah kebali membukakan pintu rejeki kami dan memberi rejeki yang cukup bagi kami. aamiin.

Jumat, 26 April 2013

Galau

27 April 2013, Sabtu. Entah kenapa, namun hari ini saya merasa Galau... Resah... Bingung... Bimbang... Marah... Sedih... Entah apalagi susah untuk mengatakannya. Beberapa hari ini saya drop.. mungkin karena terlalu banyak berfikir. Saya sadar bahwa saya adalah manusia, dan tidak ada manusia yang sempurna. Sekuat-kuatnya saya sebagai manusia tetaplah saya memiliki kelemahan. Terkadang saya bisa menutupi kelemahan itu namun terkadang tak kuasa saya menjaga kelemahan itu. Ampuni hamba-Mu ini ya Rabb. Beri hamba-Mu ini kekuatan untuk menjalani ujian-Mu ini hingga selesai. Jujur hamba merasa lelah, lelah sekali namun hamba tetap harus menghadapi ujian-Mu ini sampai selesai dan hamba ingin lulus dengan penuh limpahan ridha-Mu. Ya Allah, limpahkanlah selalu kasih sayang-Mu kepada hamba dan keluarga hamba-Mu ini sehingga hidup kami tenang dan penuh kedamaian, limpahkan kepada kami ilmu yang bermanfaat sehingga kami bisa terus mengamalkannya kepada umat-Mu, limpahkanlah dan berikanlah rejeki-Mu yang banyak untuk bekal ibadah kami ya Rabb. Orang galau dekat dengan setan dan saya benci betul di saat galau itu datang. “La Haula wala Quwwata illa billah.”

Minggu, 21 April 2013

Perjuangan

Hari ini 22 April 2013, hari Senin. Sudah agak lama tidak menulis mengakibatkan saya menjadi canggung dalam memulainya. Pagi ini saya merasa badan saya lemah sekali... Saya mencoba untuk evaluasi apa penyebabnya..? kemungkinan karena emosi yang mengganggu pikiran saya. Beberapa waktu lalu kondisi badan saya cenderung stabil dan apabila ada drop tapi tidak terlalu sering. Memang ujian yang Allah berikan ini memang sangat unik dan harus benar-benar sabar. Kondisi fisik saya apabila di lihat dari luar memang terlihat sehat, alhamdulillah itulah anugrah yang Allah berikan kepada saya di sela-sela penyakit mematikan yang ada di badan saya. Dan anugrah lain yang Allah berikan kepada saya mungkin adalah kemampuan/kekuatan untuk menyembunyikan dan menahan rasa sakit.. Saya memang berusaha dan berdoa agar Allah memberi saya kekuatan tersebut karena saya tidak mau orang di sekitar saya melihat saya sakit. boleh mereka tahu saya sakit namun janganlah mereka merasakan sakit saya. Namun rupanya kekuatan yang diberikan kepada saya tadi juga sekaligus ujian untuk saya karena kondisi yang terlihat sehat tersebut terkadang membuat orang menyangka saya hanya mengada-ada, sakit di buat-buat, dan entah apalagi lainnya. Saya mengatakan seperti ini karena beberapa waktu lalu ada orang yang dekat dengan saya sempat mengomentari saya bahwasanya dia yakin kalau saya ini sebenarnya tidak kena kanker. Padahal orang itu tahu betul kondisi saya. Sedih betul rasanya saya mengetahui itu, tapi itulah kenyataannya dan mau tidak mau saya harus menerimanya. Saya jadi ingat teman saya di Samarinda yang saat ini sudah meninggal karena kanker paru-paru juga. Badan dia tidak kurus seperti banyak orang bayangkan. Menurut dia (almarhum), dia mendapat vonis kanker juga bulan Maret 2011. kurang lebih sama dengan vonis saya juga. Hanya saja teman saya ini pengobatannya dengan kemoteraphy + obat medis dan cairan dari paru-paru harus di keluarkan dengan bantuan alat kedokteran. Saya sendiri seperti telah saya sampaikan di depan menggunakan pengobatan herba dan alhamdulillah saya di beri kelebihan untuk bisa mengeluarkan cairan dari dada saya dengan cara memompa nafas sendiri jadi tanpa bantuan alat medis. Ada lagi beberapa pasien kanker paru-paru yang saya tahu juga memiliki kondisi sama seperti saya. Dari banyak kisah dan pengalaman saya semakin melihat bahwa sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu di dunia ini dan hidup mati seseorang adalah di tangan Allah. Kondisi saya saat ini bisa di bilang labil, tidak bisa di tebak sama sekali. Kondisi normal saya setiap hari masih tetap sesak nafas dan belum bisa beraktifitas seperti orang sehat. Hari ini saya sedang drop, nafas terasa sesak dan dada terasa berat, rasa nyeri di dada kiri dan kanan saya dan badan lemah. Namun semua harus di nikmati dan di syukuri, setidaknya saya tidak tergolek di tempat tidur yang semua aktifitas harus di bantu orang lain. Apapun yang terjadi, semua adalah urusan Allah. Kepada anda para pembaca blog saya ini, saya mengajak anda semua. Tetaplah semangat dalam mengahadapi ujian hidup ini. Ingat sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit, dan hidup sebelum mati. Masalah akan menjadi masalah yang sebenarnya apabila kita menganggapnya sebagai masalah.

Rabu, 27 Maret 2013

Semangat Hidup

27 Maret 2013 hari Rabu jam 22.11 WIB Alhamdulillah dalam beberapa waktu ini saya merasakan perkembangan yang positif. Badan terasa lebih kuat dan segar walaupun nafas masih terasa agak berat, namun setidaknya cenderung membaik. Namun saya merasa penyakit MG yang cenderung mengusik lagi. Sejak operasi thymoma tahun 2010 bulan September saya hanya merasakan gangguan pada otot mata yang masih belum membaik. Dulu sempat membaik namun kemudian terasa menurun semenjak lebaran 2012 kemarin. Saya bisa mengatakan MG saya mengusik lagi dikarenakan selain mata saya semakin sering kurang fokus karena mata sebelah kanan terasa seperti bergeser kearah kanan.... beberapa otot di tubuh saya juga agak menurun kekuatannya. Mata saya terasa seperti bergeser kearah kanan maksudnya adalah di saat saya melihat ke depan dengan tegak maka pandangan mata kanan saya cenderung melihat ke arah kanan. Sungguh sangat mengganggu karena kalau seperti ini maka saya memandang harus dengan menyandarkan kepala saya ke belakang atau ke samping, dan selain itu alis mata juga menjadi terasa pegal dan akhirnya kepala berat. Dari cerita teman yang telah melakukan operasi thymoma, biasanya setelah thymoma di ambil maka si pasien akan terus membaik dan terus membaik. Entah hikmah apa yang Allah sembunyikan di balik penyakit ini, namun saya sungguh bersyukur kepada Allah karena Allah memberi kekuatan kepada saya yang sangat luar biasa. Saya masih bisa bertahan hingga saat ini bahkan saya merasa semakin membaik. Saya juga sangat bersyukur kepada Allah karena Allah telah memberikan kepada saya begitu banyak saudara, sahabat, dan teman baru yang selalu mendukung saya baik secara moril ataupun materiil. Beberapa waktu lalu saya sangat terharu, karena di saat saya bercanda dengan teman semasa kuliah saya, ternyata teman saya menanggapi serius. Di saat saya mengatakan saya tidak punya pekerjaan, dia menawari saya pekerjaan. Dia sedang memerlukan Manager Akuntansi... Allahu Akbar... Saya sangat kaget karena dia sudah lama sekali tidak bertemu saya namun dia begitu peduli dengan saya. Bukan saya tidak menghormatinya namun justru karena saya sangat menghormatinya maka saya menolak tawaran tadi. Saya memang Sarjana Akuntansi namun Akuntansi bukanlah keahlian saya jadi saya tidak berani menerima sesuatu yang bukan keahlian saya. Alasan kedua saya menolaknya adalah andaikan saya sanggup namun kondisi kesehatan saya belum memungkinkan. Apabila di paksakan justru akan merusak perjuangan saya untuk sembuh dan tentunya juga akan merugikan perusahaanya. Saudara, sahabat, dan teman-teman, saya sangat berterima kasih atas perhatian dan kepedulian kalian. Saya akan terus berjuang untuk terus bisa sembuh dan melihat kalian tersenyum melihat saya sembuh.

Jumat, 15 Maret 2013

Pantang Menyerah Hingga Badan Berkalang Tanah

16 Maret 2013, Sabtu 00.17 Hari sudah lewat tengah malam dan diluar rumah sepi banget dan saya masih juga belum mengantuk. Hari berganti hari dan saya alhamdulillah masih di beri kesempatan untuk terus menambah amal ibadah.. aaaaahhhh indah sekali hidup ini... Kondisi memang terasa bertambah menurun. Saat ini saya semakin mudah lelah dan lemas.. Tidur terlentang juga semakin berat rasanya. Dan yang menambah fikiran bekerja adalah di saat mata saya yang kanan kok terasa semakin sering tidak bagus... Saya hanya bisa memasrahkan diri kepada Allah. Obat seduhan herba untuk kanker terus saya konsumsi, Mestinon obat untuk penyakit MG juga terus saya konsumsi. Saat ini, saya sering merasa tiba tiba lelah, tiba tiba nafas menjadi berat, pandangan mata terganggu karena mata kanan saya sering error. Saya terus berusaha terlihat kuat dan baik-baik saja dihadapan orang, khususnya istri, anak-anak, dan keluarga saya. Saya ingin mereka tidak terlalu memikirkan kondisi saya. Ya... saya harus tetap kuat dan semangat. Besok Senin 18 Maret anak saya Hana' yang kelas 3 SD akan UTS, dan Nanda kakaknya hari Rabu juga mulai UTS. Mereka mengajak refreshing dulu sebelum UTS. Mereka merasa capek belajar... Jadi saya iyakan ketika mereka mengajak refreshing besok pagi. Saya ingin mereka gembira dan tetap semangat tinggi dalam menjalani hidup ini. Sungguh sangat menggembirakan ketika melihat istri, anak-anak dan keluarga saya gembira. Dan itulah kebahagiaan saya. Indahnya hidup ini... saat ini saya sudah mulai menjalankan usaha online saya, jualan batik dengan cara online. Cara ini saya tempuh karena usaha seperti ini yang saat ini cocok untuk saya. saya tidak memerlukan banyak tenaga dan pikiran. saya hanya perlu update web saya dan gambar di group BBM batikhannan saya. Yang saya sukai lagi adalah usaha ini tidak memerlukan banyak modal. Saya bekerja sama dengan teman yang memiliki pabrik batik di daerah Klaten. Saat ini sudah berjalan 2 mingguan dan dari group BBM saya sudah lumayan banyak orderan namun dari web saya masih nol.... Terus semangat, saat ini saya walau sedikit namun sudah bisa mendapatkan penghasilan sendiri. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah... Sudah hampir jam 1 pagi dan saya harus bisa tidur segera. Ya Allah, bila Engkau masih memberiku kesempatan hidup lagi pagi nanti... Hamba mohon pada-Mu, jadikan hamba terus bermanfaat bagi orang lain dan semakin kuat dalam hamba beribadah pada-Mu. Hamba ingin membuat keluarga hamba bahagia... Indahnya hidup ini..... pagi semakin dekat dan selamat pagi dunia... tebarkan senyum dan semangat... Tetaplah semangat.. Pantang Menyerah Hingga Badan Berkalang Tanah.

Selasa, 05 Maret 2013

Semangat

Hari ini tanggal 28 Februari 2013, hari Kamis. Cuaca cerah sekali dan saya berdoa semoga hari ini juga menjadi hari yang cerah untuk diri saya. Beberapa hari ini badan terasa capek dan lemas selain hal yang biasa terasa di badan. Kemarin tanggal 21 Februari hari Kamis, saya pergi ke Cangkringan, Jogja. Berat sebenarnya namun karena semangat dan harus saya jalani maka saya harus kuatkan diri. Keberangkatan saya adalah di karenakan adik angkat saya (Sumo dan istrinya Tiwuk) di Cangkringan mau membantu saya untuk beraktiitas. Temannya di Klaten memiliki pabrik kain batik. Jelas kesempatan ini tidak saya sia-siakan. Walau kondisi tidak bagus namun semangat saya yakin bisa mengatasi semua itu. Alhamdulillah perjalanan saya tidak sia-sia, saya mendapat kepercayaan dari mereka. Hari Sabtu (23 Februari) kakak saya (mbak Rinto) ikut menemani saya ke lokasi. Kakak saya memaksa datang ke Jogja karena dia khawatir kondisi saya pasti drop. Hari Sabtu malam saya pulang kembali ke Kutoarjo. Alhamdulillah kami selamat sampai di rumah walau badan benar-benar terasa hancur. Hari itu saya semakin melihat bahwa Semangat hidup benar-benar mampu mendongkrak stamina dan kepercayaan diri. 6 Maret 2013, hari Rabu. Tanggal 28 Februari kemarin saya tidak melanjutkan menulis karena kondisi yang tidak bagus. Namun walau kondisi tidak bagus, saya merasakan gairah hidup yang membaik. Saya memulai usaha baru saya dengan serius. Web batikhannan.com yang saya punyai sudah saya aktifkan lagi, saya juga menawarkan batik dagangan saya melalui group BBM. Dalam waktu 4 hari ini saya sudah mulai bertransaksi. Teman dari Bogor, Jakarta, Tenggarong, Banjarmasin sudah mulai order. Saya berharap usaha saya ini bisa berkembang baik. Saya berharap dan berdoa, andaikan Allah akhirnya benar-benar memanggil saya maka setidaknya saya sudah menyiapkan satu jalan usaha untuk anak istri saya. 3 hari ini keadaan saya lumayan turun. Sesak nafas semakin terasa beratnya, ditambah nyeri dan batuk yang rasanya tidak berhenti-berhenti. Mungkin ini juga dampak karena anak saya sakit typus, Widalnya sampai 1/1600 dari max.1/100. Semua saya serahkan kepada Allah yang Maha Mengatur. Semua ujian yang kita hadapi tetap harus kita jalani dengan usaha semaximal mungkin. Bagaimana hasilnya kita kembalikan kepada Allah yang Maha Kuasa

Minggu, 10 Februari 2013

Lelah

10 Februari 2013, Minggu malam jam 21.44 WIB Sabtu sore saya dapat berita dari adik angkat saya di Medan bahwa ayah mertuanya sabtu ini ada di Purworejo mengunjungi keluarga besarnya. Seingat saya pernah sekali saya bertemu beliau saat saya dinas di Jambi. Walaupun kami sangat jarang bertemu namun alhamdulillah perasaan kami terasa dekat sekalim sehingga saat saya di beri kabar beliau ada di Purworejo maka saya langsung menyiapkan diri untuk mengunjunginya (Kutoarjo ke Purworejo hanya berjarak sekitar 11 Km). Malam hari, saya sekeluarga dan kakak saya (mbak Rinto) menemui beliau. Senang/gembira sekali saya bertemu dengan beliau, namun sayang sekali saat bertemu beliau kondisi saya malah menurun. Saya paksakan diri untuk terus bercerita dengan harapan silaturahim ini bisa menguatkan saya. Ternyata Allah menghendaki lain, semakin malam kondisi saya justru semakin menurun. Sesak nafas dan lemas semakin terasa. Karena itu akhirnya kami pamit pulang. Malamnya, saya semakin drop sehingga kegelisahan terus datang. Gelisah karena mau tidur sulit rasanya karena nafas yang berat, lemas, mata pedas dan pegal, badan terasa sakit dari kaki sampai kepala. Hingga pagi hari, entah saya tidur berapa lama karena tidur saya sangat tidak berkualitas. Setelah shalat subuh saya berusaha untuk kembali istirahat tidur, namun hasilnya tetap.. tidur tidak berkualitas. Kepala mulai terasa pusing berdenyut karena oksigen ke otak terasa tidak lancar. Stresspun mulai menyerang saya hingga akhirnya saya putuskan untuk refreshing mengunjungi saudara di Maron... Desa kecil yang sejuk dan tenang.. Sebentar stress dan sakit tidak terasa, namun itu tidak berlangsung lama. Di saat pulang kami mampir di rumah ibu, istirahat sebentar hingga shalat maghrib... setelah itu kami pulang ke rumah. Sesampai di rumah hingga saat ini saya menulis, kondisi masih belum berubah. Dari sore hari saya berusaha menyembunyikan gelisah dan sakit saya dari istri, anak-anak dan kakak saya seperti biasa. Namun hari ini saya sulit menutupinya hingga saya mengoleskan obat gosok dari kaki sampai pundak saya. Sedih rasanya kalau melihat keluarga dan saudara saya terlihat sedih di saat melihat saya menahan sakit, alasan itulah yang membuat saya untuk semaksimal mungkin menutupinya. Saya bersyukur sekali karena rasa sakit biasanya dominan terasa di malam hari, sehingga mereka tidak perlu mendengar atau melihat saya menahan rasa itu. Siang hari cukuplah bagi mereka turut merasakan ujian saya melalui penglihatan dan pendengaran mereka. Kemungkinan yang menambah drop saya adalah karena meluapnya emosi saya. Dalam beberapa hari ini banyak sahabat dan teman saya yang menghubungi saya dan memberi dukungan doa, moril/semangat, materiil. Saya merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Saya merasa bertambahnya kekuatan mental saya setelah saya sempat merasa terpukul karena ada sebagian dari sahabat/teman saya yang justru merendahkan saya. Saya tahu mungkin mereka tidak bermaksud begitu dan mungkin karena saya yang saat ini terlalu sensitif, namun entah kenapa kata-kata mereka begitu membekas di pikiran saya. Rasanya sedih sekali di saat hidup kita ini sepertinya tidak lagi berguna. Pikiran/ilmu dan doa yang bisa saya berikan kepada orang namun sebagian orang tidak menerima itu. Orang sakit benar benar sudah di anggap tidak produktif. Namun saya harus terus berjuang untuk tidak mempedulikan itu semua, karena masih banyak orang di luar sana yang begitu memperhatikan dan menyayangi saya. Badan saya memang lemah namun pikiran/ilmu, budi pekerti, dan doa masih bisa di amalkan. Untuk itulah saya terus berusaha survive... Saya harus terus menjadi orang yang berhasil, yaitu orang yang masih bermanfaat bagi orang lain. Selamat malam dunia... selamat beristirahat, selamat tidur, dan jangan lupa berdoa....

Selasa, 05 Februari 2013

Selasa Malam Ini

Sore tadi gerimis datang.. lumayan lama dan membuat udara agak dingin. Allahu Akbar... Ya Allah... kondisi seperti malam ini yang sangat saya tidak sukai, kondisi di saat entah kenapa atau bagaimana saya merasa kosong, bingung, merasa sendiri. Hal seperti ini selalu datang tiba tiba tanpa sebab. Saya merasa setan begitu dekat dengan saya karena pikiran ini isinya hanya emosi, kemarahan, kesedihan, dan hal yang selama ini selalu saya jauhi. Ya... saya manusia dan bukan malaikat, saya selalu berusaha namun tetap saja ada titik titik lemah saya. Ya Allah amupani hamba-Mu ini ya Allah. Hamba hanya bisa berharap memohon ridha dan ampunan-Mu. Hamba pasrah kepada kehendak-Mu, Engkau yang Maha Mengatur dan Maha Memiliki. Sore tadi mata saya masih terasa baik namun malam ini terasa berat betul sehingga di saat menulis ini rasanya mata pegal sekali. Sesak nafas dan rasa nyeri sudah semakin terasa. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya bahwa kondisi saya akan semakin mudah drop apabila stress/emosi... Entah apa yang akan terjadi esok, semua adalah rahasia Allah dan saya serahkan hidup dan mati saya hanya kepada Allah. Saya tidak akan pernah menyerah apalagi putus asa... Bangkit, hidupkan hidupmu Nugroho jangan kamu biarkan dirimu menyesal apabila maut datang menjemputmu. Jangan kamu biarkan setan mengganggumu... Malam ini saya rindu keluarga, saudara dan sahabat saya. Rindu keluarga, Saudara dan sahabat saya yang selalu ada di saat saya dalam kesulitan. Maafkan saya duhai keluarga, saudara dan sahabat. Setiap saat kalian begitu memikirkan saya, memperhatikan saya, membantu saya. Setiap saat kalian memotivasi saya agar terus survive. Saya akan terus berusaha untuk tidak mengecewakan kalian. Semoga Allah memberi kesempatan bagi saya untuk membalas kebaikan kalian. Teruslah tersenyum, teruslah bermanfaat bagi umat, teruslah berjuang sampai nafas terputus. Semangat..........

Sabtu, 02 Februari 2013

Alhamdulillah

Alhamdulillah.. Hari yang indah dan penuh berkah, Insya Allah. Hampir bisa di pastikan setiap pagi bangun tidur, saya harus menata nafas saya yang terasa berat. Hal ini menjadi semakin sering sekitar 2 bulan belakangan ini. Jadi setiap malam menjelang tidur harus mengatur posisi tidur agar bisa membantu mengatasi beratnya nafas dan panas di paru-paru saya ini. Pada umumnya saya baru bisa tidur sekitar jam 02 pagi, bangun pagi sekitar jam 04 pagi dan setelah shalat subuh saya kembali istirahat tidur yang kemudian bangun lagi sekitar jam 7 pagi. Jadi di setiap malam saya menyerahkan hidup saya kembali kepada Allah dan setiap pagi, di saat saya bangun dari tidur saya bersyukur karena kembali masih di beri kepercayaan Allah untuk terus menambah amal ibadah saya sebagai modal saya pulang menghadap-Nya nanti. Pagi ini saya melakukan kecerobohan yang mengakibatkan tabung O2 saya terjatuh dan regulatornya rusak. Subhanallah, semoga dengan rusaknya regulator ini, saya juga tidak akan memakai tabung O2 lagi. O2 biasanya saya pakai untuk membantu nafas saya di saat paru saya terasa panas dan dada terasa sesak. Allahu akbar, pastilah ada hikmah di balik semua kejadian ini. Saya berdoa dan memohon kepada Allah semoga saya selalu di beri kekuatan lahir dan batin dalam menjalani ujian ini dan di mudahkan segala urusan saya.

Kamis, 31 Januari 2013

Jum'at Pagi ini

Hari ini Jum'at tanggal 01 Februari 2013 jam 06.55 WIB Malam tadi saya ikut bergabung ronda dengan bapak-bapak blok 7 di perumahan tempat saya tinggal. Ronda disini hanya dari jam 22.00 sampai jam 00.00 WIB. Di saat saya keluar rumah dan mengunci pintu, kuci pintu rusak... tidak bisa dibuka dan kunci juga tidak bisa di cabut. Sampai akhirnya dibantu tetangga dan hasilnya tetap negatif rusak. Masya Allah.... Karena cukup lumayan mengeluarkan tenaga maka nafaspun juga kontan terasa drop. Pagi ini mata saya masih terasa berat (ini pengaruh dari Myasthenia Gravis), semoga bisa segera membaik sehingga nanti bisa shalat Jum'at berjamaah di masjid.

Rabu, 30 Januari 2013

Pagi ini

Kamis, 31 Januari 2013, 02.33 WIB Alhamdulillah hamba bersyukur ke hadirat-Mu ya Allah, Engkau masih bangunkan hamba untuk kembali bersujud ke hadapan-Mu. Dingin dan sepi di luar sana apalagi tadi malam hujan cukup deras mengguyur daerah ini. Kemarin siang saya kembali drop, sesak nafas dan dada yang terasa begitu panas. Allahu akbar... Saya sempat menggunakan o2 untuk mendinginkan paru-paru yang terasa begitu panas dan alhamdulillah saat ngap-ngap (istilah saya bila sedang sesak nafas) segera berkurang. Begitulah hari-hari saya ini saya jalani. Pagi ini di saat saya terbangun juga dalam kondisi sesak nafas... Alhamdulillah, terima kasih ya Allah... Engkau peringatkan hamba setiap saat untuk selalu mendekatkan diri kepada-Mu. Bukan pesimis dalam menghadapi hidup ini namun memang sudah sejak bertahun-tahun lalu saya selalu berusaha menanamkan pada diri saya sendiri bahwa mungkin hari ini adalah hari terakhir hidup saya. Hal ini adalah untuk memotivasi saya agar selalu melakukan hal yang terbaik dalam hidup saya. Saya tidak boleh, tidak mau menjadi golongan orang yang merugi dalam hidup saya. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada saat berikutnya dalam hidup kita. Bisa jadi tulisan ini adalah tulisan terakhir saya... Saya serahkan semua kepada Allah dan saya akan terus berusaha memperbaiki sisa hidup saya. Saya selalu ingat kata-kata kakak saya yang biasa saya panggil Mbak Rinto.... SEMANGAT.... betul sekali, saya harus selalu semangat. Kalau saya tidak semangat akan berpengaruh besar pada keluarga dan lingkungan saya juga... otomatis. Pagi ini saya ajak anda untuk refreshing sedikit, kita melakukan uji coba dan anggap saja ini permainan. Bila kita sedih dan nampak kesedihan kita maka orang yang melihat kita sedih juga akan ikut sedih. Bila kita tertawa maka orang yang melihat kita tertawa juga akan tertawa. Bila kita terlihat nelangsa maka orang yang melihat kita juga akan merasakan hal yang sama. Bila kita semangat maka orang di sekitar kita juga akan merasakan semangat. Di saat sekelompok orang sedang minum minuman beralkohol di warung jangan kita menegur mereka dengan bentakan karena kita akan membuat mereka juga membentak kita. Namun cobalah datangi mereka dengan santun. Kita tunjukkan senyum persaudaraan kepada mereka kemudian sapa mereka "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh." kemudian tambahkan kata-kata "apa kabar mas.?" Kira-kira apa yang akan terjadi..? Insya allah mereka akan merasa kebingungan dan merasa tidak enak sendiri. waktu sudah menunjukkan jam 03.08.... Ayo semangat.... Jangan sampai kita menyesal apabila kita mati hari ini.

Selasa, 29 Januari 2013

Hikmah

Di dalam 3 tulisan saya di depan saya menyampaikan beberapa ujian hidup yang saya hadapi. Saya tuliskan kisah itu adalah dengan suatu tujuan untuk saya berbagi kisah hidup. Saya ingin teman-teman dan saudara saya yang terkadang merasa mentalnya terpuruk bisa bangkit dan mengambil nilai positif dari semua ujian hidup yang ada. Kisah hidup ada yang menyenangkan dan ada yang menyedihkan, namun sebenarnya menyenangkan atau menyedihkan letaknya adalah di diri kita sendiri. Kita akan menganggap ujian hidup kita begitu sulit, menyedihkan, menyakitkan adalah apabila kita menyikapi ujian tersebut sebagai "BEBAN." Namun sebaliknya apabila kita menghadapi ujian yang tidak mengenakkan itu adalah sebagai ujian yang nyata dari Allah untuk menaikkan tingkat/derajat kita di hadapan Allah maka kita akan merasakannya sebagai suatu nikmat. Sebagai suatu gambaran : seorang pelajar tentunya akan menjadi sangat sedih kalau teman-temannya menghadapi ujian kenaikan kelas namun dia tidak di ikutkan dalam ujian itu. Kenapa pelajar itu tidak senang? bukankah dia justru enak karena tidak menghadapi ujian.? Ya, pelajar itu merasa sedih karena dia sadar kalau dia tidak di uji artinya dia tidak akan naik kelas. Begitu juga dengan hidup, tentunya untuk menaikkan derajad si manusia maka dia harus di uji terlebih dahulu. Fenomena yang kita hadapi saat ini adalah sering salahnya pandangan orang terhadap arti dari jenis ujian hidup. Umumnya orang hanya mengartikan bahwa ujian hidup itu hanyalah sesuatu yang tidak mengenakkan dan tidak menyenangkan. Dan nikmat hidup adalah sesuatu yang menyenangkan dan mengenakkan, mudah mendapatkannya. Apakah benar seperti itu...? Kalau kita mau introspeksi diri dan membuka mata kita maka kita akan melihat kenyataannya. Harta, Jabatan, Kekuasaan, sesungguhnya adalah justru ujian hidup yang sangat berat dan umumnya banyak yang gagal. Hal ini di sebabkan karena pada umumnya orang yang sudah masuk dan terperangkap dalam urusan dunia maka dia akan terus berusaha mempertahankannya, dan terus menambahnya, sehingga mereka umumnya mengabaikan/melupakan urusan ibadah dan urusan akhiratnya. kita bisa melihat dan sering sekali kita temukan orang yang mau menunda ibadahnya karena dikejar mengurusi dunianya. Kembali saya menyampaikan tentang ujian hidup yang tidak menyenangkan/tidak mengenakkan. Pada tahun 2007 lalu saat saya sedang parah-parahnya menghadapi sakit myasthenia gravis. Saya sempat stress dan mental saya sungguh benar-benar drop. Sampai akhirnya teman saya menasihati dan memotivasi saya agar saya iklas dan berserah diri kepada Allah. Di saat itu saya juga ber andai-andai... Saya sangat mencintai istri dan anak saya. Apabila mereka sakit saya sering memohon kepada Allah agar saya di ijinkan untuk menggantikan posisi mereka, biarlah saya saja yang sakit. Jadi mungkin saja sebenarnya sakit ini adalah sakit istri atau anak saya, namun kemudian Allah serahkan sakit ini kepada saya sesuai dengan doa saya yang lalu-lalu.? Jadi pantaskah kemudian saya protes dan menangisi ujian sakit saya ini...? tentunya saya justru bersyukur karena Allah sudah mengabulkan doa saya. Intinya saya ingin menyampaikan/mengamanahkan pada diri saya khususnya dan teman/saudara saya semua umumnya bahwa untuk mendapatkan derajad yang tinggi di sisi Allah tentulah kita harus melalui banyak dan berbagai ujian hidup terlebih dahulu. Ujian itu ada yang terasa menyenangkan dan ada yang tidak menyenangkan. Namun kenikmatan ujian adalah di saat kita mengetahui hakikat dari ujian tersebut. Saya tidak bisa menyamakan apa yang saya fikirkan dengan yang anda fikirkan namun saya berdoa apabila yang saya sampaikan ini baik dan benar semoga siapapun bisa mengambil hikmahnya dan apabila ada perbedaan, saya mohon maklum dan mohon anda memaafkan saya karena keterbatasan saya. Pada tulisan saya selanjutnya, saya akan kembali menuliskan perjalanan hidup saya dalam menghadapi penyakit saya. Saya tidak tahu sampai kapan Allah akan terus memberikan kesempatan hidup kepada saya. Suatu saat saya bisa langsung drop. Hal ini sudah sering saya rasakan/alami. Sesak nafas, nyeri di dada, dan lemas adalah hal yang sudah biasa saya rasakan setiap harinya. Saya serahkan hidup dan mati saya kepada Allah yang Maha Mengatur lagi Maha Kuasa. Yang saya lakukan saat ini hanyalah terus berbaik sangka terhadap Allah dan terus berdoa juga ikhtiar dalam mengahadapi ujian hidup ini.

Senin, 28 Januari 2013

Kisah Hidup dan Ujianku 3

Kanker... gambaran tentang orang yang sakit karena kanker yang kemudian orang itu di kemoteraphi langsung membayang di kepala saya. Gambaran itulah yang menjadi salah satu alasan saya menolak kemoteraphi. Seorang manusia yang tiduran/duduk tanpa daya merasakan sakitnya saat obat masuk dan bekerja di dalam badan, rambut rontok, dan kemudian organ penting di dalam tubuh juga akan enjadi sakit terkena dampak kemoteraphi tadi. Hal itu masih belum selesai,faktor ekonomi dan juga mental pasti akan sangat terganggu juga. Alasan saya yang lain adalah karena saya adalah herbalis, apabila sakit jarang sekali menggunakan obat Dokter dan saya termasuk salah seorang yang tidak menyukai kemoteraphi dan operasi di jadikan solusi bagi penderita kanker. Saya lanjutkan cerita saya yang lalu... Setelah mendapat informasi secara jelas dari Dokter saya mengenai situasi dan kondisi yang saya hadapi, saya tetap menyatakan bahwa saya menolak kemoteraphi. Namun obat medis tidak saya tolak karena saat itu saya masih di rawat di Rumah Sakit. Saya sangat sadar bahwa saat ini saya sedang di uji dengan pertarungan antara hidup dan mati. Kanker ganas yang memiliki perkembangan sekian ratus kali lipat lebih cepat dari kanker umumnya dan melihat kondisi hari demi hari yang saya rasakan maka saya memperkirakan umur saya tidak akan lebih dari beberapa bulan di depan. Saat itu yang saya perlukan adalah keajaiban dari Allah... saya serahkan hidup mati saya kepada Allah, saya pasrah, iklas. Saya yakin sekali bahwa apabila saya ridha kepada kehendak Allah maka Allah juga akan ridha kepada saya, setelah itu tinggal saya ikhtiar dan terus berdoa. Esok harinya saya langsung minta tolong kakakku untuk mencarikan herba yang saya perlukan. Daun sirsak, sarang semut, daun kreo segera di siapkan kakakku. Saya di Rumah Sakit terus di pantau oleh team Dokter dan untuk pengobatan saya gunakan kombinasi medis dan herba ilahiah. Saya minta saudara-saudara saya untuk datang menemui saya dan juga istri dan anak-anak saya saya minta mereka datang ke Jogja untuk bertemu saya. Kondisi saya terus semakin menurun, badan saya terasa panas/gerah, nafas semakin sesak, cairan masih terus keluar. Obat herba yang biasanya sangat bagus dalam mengatasi kanker kali ini rasanya seperti tidak berpengaruh di badan saya. Kanker saya ternyata memang lebih kuat dari yang saya duga. Hingga datang teman SMA saya, dia menyarankan satu obat herba pabrikan yang di Jogja distributornya hanya satu yaitu seorang Profesor faramsi. Hingga satu minggu saran teman saya ini saya abaikan hingga saya berembug dengan kakak saya mbak Rinto. Saya minta untuk di belikan obat yang disarankan teman saya itu. Setelah obat saya terima saya juga di tegaskan untuk menjadi vegetarian setidaknya selama pengobatan kanker ini. Alhamdulillah, reaksi obat tadi cepat sekali. Hari ketiga saya minum obat tadi dengan dosis pengobatan yang tepat saya sudah mulai merasakan lebih sehat. nafas saya sudah mulai lega dan cairan sudah berhenti. Allah telah mengabulkan doa saya, alhamdulillah... terima kasih ya Allah, Engkau masih memberi hamba kesempatan lagi untuk lebih mempersiapkan diri untuk menghadap-Mu. Hampir dua bulan saya di rawat. Dokter, perawat, dan orang-orang sangat heran melihat perkembangan kesehatan saya. Setelah saya keluar dari Rumah sakit saya di hubungi HRD perusahaan saya. Saya di tawari untuk mengundurkan diri dari pekerjaan saya. Saya sadar bahwa saya sudah tidak di anggap produktif lagi dan saya juga di beri penjelasan bahwa pengobatan saya sudah hampir melewati plafon perusahaan. Saya menerima saat di tawari untuk di istirahatkan karena di satu sisi saya meerlukan uang cash untuk obat saya. Kebijaksanaan perusahaan saya tidak menyetujui pengobatan diluar medis. Artinya pengobatan herba dan alternatif lainnya tidak bisa di claim. Akhirnya tepat per 1 Juli 2011 saya resmi keluar dari pekerjaan saya. Saat itu saya masih tenang karena di luar perusahaan saya juga memiliki kerja sama dengan teman saya sebagai konsultan marketing. Di perusahaan teman saya ini saya mempunyai cukup lumayan tabungan komisi yang belum saya ambil. Untuk kesibukan selama terapi pengobatan saya, saya berencana membuka usaha sendiri. Namun Allah memiliki rencana lain, Saat saya menyampaikan kepada teman saya untuk mencairkan tabungan komisi saya... Teman saya tidak mau mengeluarkannya dengan berbagai macam alasan. Saya mencoba mengurusnya, namun tetap managemen perusahaan teman saya tidak mau mengeluarkan tabungan say. Masya allah.... Saya marah sekali saat itu... memang kerja sama dan perjanjian yang kami buat tidak menggunakan perjanjian tertulis sehingga saya secara hukum pasti kalah. Saya marah sekali, kenapa mereka tega sekali kepada saya. di saat saya memerlukan dana untuk menunjang hidup keluarga saya disini justru hak saya tidak di berikan. Saya adukan semua kepada Allah dan saya serahkan keadilan ini kepada Allah. Saya yakin semua ada hikmahnya untuk saya. Rejeki bisa saya dapatkan darimana saja, tidak hanya melalui teman saya. Biarlah mereka mengambil hak saya dan biarlah mereka berurusan dengan Allah. Hari terus berlalu.. Saya memantau perkembangan kanker melalui cek darah di laboratorium Prodia. Pada bulan Juni saya cek darah dan hasilnya CEA saya sudah normal namun SCC saya masih 23,4 dari maximal 1,5. terapi terus saya jalankan dan hasilnya setiap bulan rata-rata turun 4 poin. Setelah saya merasa lebih baik, saya mulai menurunkan dosis obat herba saya hingga hasil SCC terakhir saya di angka 7 saya putuskan untuk berhenti menggunakan obat tadi. Alasan saya berhenti konsumsi obat tadi karena berhubungan dengan dana dan juga karena setelah saya evaluasi diri saya, saya merasa siap untuk kembali kepada obat herba yang lain yang selama ini saya gunakan sebagai obat pendamping. Jadi obat herba kanker saya yang utama adalah Chang Sheuw Tian Ran Ling Yao dan pendampingnya adalah Daun sirsak, sarang semut, menalu teh, bawang tiwai (bawang hutan Kalimantan), daun kreo, mustika dewa, daun sirih merah. Pada awal tahun 2012 saya dan keluarga saya sepakat untuk pindah ke Jawa, kembali ke Kutoarjo... Rencana kepindahan kami ini karena banyak alasan... tapi alasan utama saya adalah karena saya tahu dan sadar bahwa sakit kanker saya ini tidak bisa sembuh total dan saat ini saya masih bertahan adalah karena kehendak Allah.. Suatu saat, saya bisa kembali drop ke titik terendah. Saya ingat saat saya di Rumah Sakit Jogja saya menyampaikan kepada Allah melalui doa. Saya mohon di beri tambahan waktu hidup untuk saya pergunakan menambah amal ibadah, untuk berdakwah, dan mohon di beri kesempatan untuk bisa menunaikan ibadah Haji. Saya memohon kepada Allah agar disisa umur saya ini saya diberi kebaikan dan saya mohon agar Allah ridha kepada saya. Saya sadar bahwa permohonan hamba tidak selalu di kabulkan Allah dan saya sadar bahwa Allah sudah merencanakan dan mengatur segala sesuatu tentang hidup saya. Saya tahu dan sadar bahwa tidak semua yang baik menurut saya pasti baik menurut Allah, dan yang buruk menurut saya belum tentu buruk menurut Allah. Untuk itulah kemudian alhamdulillah saya bisa menerima semua ujian ini dengan rasa syukur. Akhirnya setelah kelulusan anak saya yang bersekolah di SMP, pada bulan Juli 2012 kami pindah ke Jawa, ke Kutoarjo. Di Kutoarjo saya tidak tinggal di rumah ibu dan kakak saya karena saya ingin anak saya bisa segera belajar adaptasi dengan kebiasaan dan adat istiadat yang selama ini belum mereka kenal. Kami kontrak rumah di dekat sekolah SD tempat anak saya yang nomor 2 bersekolah, letak rumah kami tidak terlalu jauh dari rumak ibu/kakak saya. Bersambung........

Minggu, 27 Januari 2013

Kisah hidup dan ujianku 2

27 Januari 2013. Dari sore hingga malam ini Kutoarjo di siram air hujan dan membawa suasana menjadi sejuk terasa. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah. Malam ini akan kulanjutkan tulisanku, ceritaku.....
Setelah aku pulang ke Samarinda pada bulan Mei, semenjak itu aku menjadi langganan Rumah Sakit. Kondisi seorang penyandang sakit Myasthenia Gravis benar-benar luar biasa berat terasa. Fisik tidak boleh capek dan fikiran tidak boleh stress. Apabila hal ini sampai terlanggar maka kondisi akan segera drop. Subhanallah.... Sungguh ujian yang sangat berat kurasakan. Semenjak itu otomatis aku harus selalu menjaga kondisi badanku. Yang terkadang menambah beban pikiranku adalah karena badanku sama sekali tidak terlihat seperti orang sakit, hanya mataku saja yang terlihat tidak normal selebihnya badanku tidak terlihat ciri-ciri orang sakit. Di saat kondisiku drop ; syaraf dan otot badanku melemah maka tidak ada orang yang tahu kecuali aku sendiri dan atau apabila orang memperhatikan aku baru akan terlihat sedikit ciri sakitku. Hal seperti itu yang membuat beberapa orang temanku menyangka bahwa sebenarnya aku hanya bermain watak, sedih sekali kurasakan hal ini. Hingga pada bulan September 2007 aku kembali drop. Aku di rawat kembali di Rumah Sakit namun hasilnya sama... tidak ada kemajuan. Karena kondisiku terus menurun maka aku kembali minta ijin untuk berobat ke Jawa.  Sesampai di Jogja kembali aku menuju Purworejo, tempat pengobatan alternatif yang kusinggahi sebelumnya. Disini kembali aku drop sampai titik terendah. Aku terus berdoa dan berjuang untuk terus hidup dan sehat. Aku semangati diriku sendiri terus menerus, mentalku tidak boleh drop, imanku tidak boleh turun. Walaupun kondisiku parah sekali namun aku tetap tidak mau ke Rumah Sakit. Aku yakin aku sanggup mengatasi ujianku ini, dan alhamdulillah setelah aku di rawat sekitar 1,5 bulan aku bisa kembali membaik dan pulang menemui ibuku. Seperti sebelumnya, setelah 1 mingguan aku di Kutoarjo aku kembali pulang ke Samarinda. Kutemui istri dan anak-anakku yang kucintai, dan kembali hidupku kujalani penuh dengan aturan dan kedisiplinan agar aku tidak drop lagi. Namun tetap tidak bisa kuhindari, apabila aku merasakan kondisiku menurun maka aku segera menemui Dokterku dan kemudian di rawat di Rumah Sakit. Kalau drop aku harus masuk rumah sakit karena untuk mengembalikan kondisi badanku aku harus menjalani pengobatan melalui infus, suntik, dan obat lainnya.
Hari terus berlalu dan hidupku semakin terbiasa dengan penyakitku ini. Sudah tidak hitungan aku masuk Rumah Sakit, ijin sakit untuk full istirahat. Alhamdulillah dalam sakitku ini aku semakin menemukan diriku sendiri dan aku justru semakin dekat dengan Sang Pencipta yang Maha Mengatur. Aku sadar bahwa dengan penyakitku ini aku harus siap mengahadapi kematian kapanpun kematian itu akan datang kepadaku. Aku sadar betapa berbahayanya penyakitku ini apabila tidak tertangani dengan baik. Berhubungan dengan hal tesebut maka akupun berusaha semakin mendekatkan diri kepada Allah hingga akhirnya aku semakin iklas menerima ujian ini. Hingga pada Bulan September 2010 aku kembali drop cukup parah. Aku kembali minta ijin Perusahaan tempatku bekerja untuk berobat ke Jogja dengan rujukan dari Dokter syaraf kota Samarinda. Setelah mendapatkan ijin maka aku segera berangkat ke Jogja dan aku segera masuk Rumah Sakit untuk segera dilakukan observasi (Oya, aku masuk ke Rumah Sakit karena tabib di Purwoejo yang membantu pengobatanku telah meninggal). Setelah dilakukan CT Scan, aku mendapat kabar gembira dari Dokter pengganti (Profesor ahli syaraf yang menanganiku saat itu sedang ke luar negeri). Dari Dokter tersebut aku mendapat informasi hasil CT Scan yaitu ditemukan adanya thymoma pada kelenjar tymus di badanku. Kusebut berita gembira karena enurut informasi Dokterku, insya allah apabila thymoma tadi sudah di ambil maka kemungkinan aku bisa kembali sehat normal karena kemungkinan penyebab sakit Myasthenia Gravisku adalah karena thymoma ini. Kemudian kami putuskan untuk melakukan pengangkatan thymoma. Operasi yang kujalani adalah opeasi besar dengan kemungkinan keberhasilan 50 : 50. Diperkirakan operasi akan memakan waktu selama 5 hingga 7 jam, namun alhamdulillah operasiku ini diberi kelancaran sehingga bisa terselesaikan dalam waktu 3,5 jam. Setelah operasi, aku di rawat di ICU selama 3 hari dan dirawat di kamar sekitar 1 bulan.
Setelah operasi dan perawatan di Rumah Sakit aku kembali pulang ke Samarinda namun kali ini kondisi mataku masih tetap belum normal sehingga aku tetap menjalani terapi obat oral dan suntik. kondisi mentalku sempat turun karena aku berharap setelah operasi maka mataku juga normal namun ternyata proses penyembuhannya lambat. Dari pengalaman kenalanku yang pernah menjalani operasi sepertiku, penyembuhan memerlukan waktu sekitar 2 tahunan. Aku akan jalani semua ujian ini ya Allah... Aku sanggup dan harus sanggup. Sampai pada bulan Desember 2010 aku kehabisan obat oral (mestinon), di apotik seluruh Samarinda kosong... Ya Allah.... aku kembali drop. Akhirnya aku minta bantuan ke kakakku di Jawa, temanku di Pekalongan, Jambi, Pekanbaru, Medan, dan Jakarta untuk mencarikan obat mestinon tersebut. Sambil menunggu obat aku kembali masuk Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan. Satu mingguan aku di rawat di Rumah Sakit. Setelah aku pulang, aku menjalani hidupku seperti biasanya. Namun pada bulan Januari 2011 aku mulai merasakan kondisi badanku mulai melemah lagi. Nafasku mulai sering terasa sesak dan cairan dari dada mulai keluar lagi.. Semakin hari semakin terasa menurun kondisiku hingga puncaknya pada bulan Maret 2011 aku masuk Rumah Sakit lagi untuk penanganannya. Di Rumah Sakit aku mendapat perawatan seperti biasa namun kondisiku terus memburuk. Nafasku semakin berat dan sesak, cairan keluar semakin banyak melalui mulutku. Akhirnya setelah kudiskusikan dengan Dokterku, aku kembali di rujuk  ke Jogja. Aku segera telpon Profesor ahli syaraf yang biasa menanganiku dan segera pesan kamar di Rumah Sakit agar aku segera bisa segera di tangani. Aku berangkat sendiri ke Jogja dan setelah istirahat di rumah omku, aku segera ke Rumah Sakit. Segera setelah melalui UGD aku masuk kamar dan segera bertemu dengan Dokterku. Setelah itu observasi di lakukan untuk mengevaluasi sakitku ini. CT Scan kembali di lakukan, dan setelah hasilnya keluar maka dokterpun membacakannya untukku. Dari hasil CT Scan terlihat bahwa hasil operasi yang lalu menunjukkan hasil yang baik dan tidak bermasalah. Namun Dokter menyampaikan bahwa team Dokter menemukan satu masa baru sebesar 4,1 cm yang posisinya berada di belakang paru-paru, di depan jantung dan diatas lambung. Aku langsung menyampaikan kepada Dokterku agar segera di operasi lagi saja, namun Dokterku tidak merekomendasikan sama sekali. Dokterku menyarankan agar aku bersedia melakukan biopsi untuk memastikan "masa" baru tersebut apa. Dokter tidak berani melakukan operasi karena ada yang mencurigakan dengan masa tersebut. Pada saat bulan September sebelum aku menjalani operasi pengangkatan thymoma, dari hasil CT Scan tidak nampak masa tersebut. Hal itu yang membuat Dokterku kawatir. Akhirnya aku menyetujui untuk dilakukan biopsi. Setelah menunggu 4 hari akhirnya hasil biopsi keluar juga. Dokter paru-paru pendamping yang melakukan biopsi yang menyampaikan hasilnya padaku. Saat itu di kamarku hanya ada aku dan seorang tema yang menemaniku yang mendengarkan penjelasan Dokter. Hasil dari biopsi kemarin ternyata aku di serang KANKER ganas. Aku tidak kaget karena aku sudah memperkirakan hal tersebut dari kesimpulan Dokter saat melihat hasil CT Scan kemarin. Dokter menyarankan agar aku segera berembug dengan keluargaku untuk penanganan selanjutnya. Penanganan selanjutnya adalah kemotherapi dan minum obat. Aku minta waktu untuk memutuskannya namun dalam hati aku sudah memutuskan untuk menolak kemotherapi. Keesokan harinya Dokter paru-paru utama datang dan kembali memberi penjelasan perihal hasil biopsi kemarin. Saat itu yang ada kembali hanya ada aku dan teman alumni Menwaku seorang. Dokter menyampaikan dengan wajah tegang.. aku ingat betul saat itu karena aku juga menekankan kepada Dokterku aga menyampaikan hasil biopsi dengan sejelas-jelasnya. Kemudian Dokterpun menjelaskan bahwa aku mengidap KANKER Ganas stadium 4B dengan kecepatan pertumbuhan kanker sekian ratus kali lebih cepat dari kanker pada umumnya. Allahu akbar... Aku tidak kaget dengan pernyataan itu namun sempat shok mendengarnya. Pantas kondisiku menurun begitu cepat.
Ya Allah kemarin Engkau beri hamba ujian yang begitu beratnya dan ujian tersebut juga belum hamba selesaikan dan kini Engkau beri hamba ujian lagi yang begitu luar biasanya. Dokter kembali menyarankanku untuk melakukan kemotherapi dan minum obat seumur hidup. Subhanallah..... Bersambung.....

Sabtu, 26 Januari 2013

Kisah hidup dan ujianku

Kutuliskan kisah sebagian hidupku khususnya semenjak aku mendapakan ujian berupa sakit pada tahun 2007.
Namaku R. Nugroho Prapto Wibowo dan saat ini umurku 45 tahun. Aku mempunyai seorang istri yang sangat menyayangiku dan 2 orang anak perempuan yang saat ini sudah bersekolah kelas X dan kelas 3. Saat ini aku tinggal di satu kota kecil bernama Kutoarjo di Jawa Tengah. Aktifitasku masih sangat minim karena berhubungan dengan sakit yang akan aku ceritakan nanti. Aku akan berusaha menuliskan kisah hidupku dengan harapan aku bisa ikut memotivasi orang orang yang sedang di beri ujian sakit khususnya. Semoga tulisanku ini membawa manfaat bagi semua orang. Aku yakin masih banyak orang yang ujian hidupnya lebih berat dari yang aku hadapi, dan aku bedoa untuk diriku sendiri dan orang orang yang sedang menghadapi ujian semoga kita di beri kekuatan oleh Allah sehingga walau dalam keadaan bagaimanapun juga kita akan terus bersyukur dan iklas menjalani ujian dari-Nya. Semua harus yakin bahwa disetiap kesulitan pasti terdapat kemudahan.

Pada tahun 2007 bulan Maret saat itu aku masih bekerja di sebuah perusahaan swasta di kota Samarinda. Yang aku ingat pada bulan ini aku sakit demam, menggigil. Aku mengira bahwa sakit malariaku kambuh dan aku pergi ke Rumah Sakit rujukan perusahaanku. Disini aku di rawat dan menjalani test laboratorium untuk mengetahui penyakitku. Alhamdulillah ternyata semua normal, dan karena aku masih di rawat maka sekalian aku minta tolong untuk cek keluhanku lainnya yaitu sakit pada tulang belakangku dan pangkal pahaku. Setelah menjalani rontgen pada pahaku, di ketahui ternyata tulang pangkal pahaku rusak parah. Kerusakan ini berhubungan dengan kecelakaan yng pernah kualami pada tahun 1991. Solusi dari Dokter waktu itu hanya satu yaitu operasi dan tulang pahaku harus di potong. Aku menolak saran Dokter dan akan terus bertahan dengan kondisi yang ada semampuku. Kemudian untuk mengetahui keadaan tulang belakangku, aku menjalani MRI. Hasilnya ternyata pada tulang lumbar ke 6, 7, 8 bermasalah dengan bantalannya. Bantalan tulang lumbarku ternyata mengalami kebocoran ke dalam dan mengganggu syaraf tulang belakangku. Hal inilah ternyata yang menyebabkan tulang belakangku sering sakit, ngilum dan dingin terasa. Setelah keluar dari RS di Samarinda aku konsultasi ke RS di Balikpapan, disana aku mengkonsultasikan tentang tulang pahaku dan solusinya sama dengan Dokter ortopedi di Samarinda yaitu aku harus operasi. Aku kembali menolaknya karena aku merasa masih sanggup menanggung sakitnya. Di saat aku menjalani terapi pengobatan tulang tadi (pada bulan April 2007), aku merasa mata sebalah kananku terasa berat dan menutup. Karena aku merasa terganggu aku konsultasi/periksa ke Dokter syaraf yang menanganiku di RS di Samarinda. Ternyata dari hasil pemeriksaan aku dinyatakan terkena suatu penyakit langka yaitu Myasthenia Gravis. Saat itu aku sempat agak shock karena dari penjelasan Dokter dan hasil browsing di internet semua menyatakan bahwa penyakit ini adalah satu penyakit langka di dunia dan sampai saat ini belum di temukan obatnya. Allahu akbar... saat itu aku merasakan bahwa Allah sungguh sedang mengujiku dengan 3 macam sakit. Kemuudian aku opname di RS Samarinda untuk penanganan lanjutan sakitku ini. Beberapa hari aku di rawat di RS dan akhirnya mataku terbuka kembali, namun hanya bertahan beberapa hari gantian mata kiriku yang memejam. Kembali aku menjalani rawat inap dan kali ini ditambah dengan tangan kananku mulai terasa lemah dan sesak nafas. setelah bebrapa hari aku di rawat ternyata kondisiku tidak membaik dan akhirnya aku bicarakan dengan kakakku di Kutoarjo dan di putuskan agar aku bisa segera pulang ke Jawa dan berobat di Jogja. Setelah mendapat ijin dari peruahaanku maka aku segera berangkat ke Jogja. Perjuangan menuju Jogja ini sungguh berat karena sesaat aku keluar dari RS, di rumah aku drop luar biasa. Aku mengalami lemas dan kesulitan bernafas. saat itu aku merasa mungkin itu akhir hidupku namun alhamdulillah Allah kuatkan aku kembali dan akhirnya paginya aku bisa berangkat ke Jogja. Di Jogja aku di rawat di RS swasta dan di tangani langsung oleh seorang Profesor ahli saraf. Namun karena kondisiku tidak kunjung membaik maka aku minta pulang dan aku niatkan untuk berobat alternatif di Purworejo. Pada saat pengobatan alternatif inilah sakitku drop luar biasa, hampir semua fungsi otot dan syarafku melemah. Kalau melihat petunjuk di internet maka aku sudah memasuki stadium 5. Pada saat itu aku menyerah, aku marah, aku sedih luar biasa, aku putus asa karena aku hidup namun kondisiku sangat-sangat lemah seperti mayat hidup. Alhamdulillah kemudian seorang temanku mengingatkanku untuk iklas dan menyerahkan semua masalah hidup ini kepada Allah yang Maha Kuasa. Aku di ingatkan bahwa aku harus bersyukur dan iklas. Aku di ingatkan bahwa Allah tidak akan menguji hamba-Nya melebihi kemapuannya. Aku di ingatkan bahwa janganlah aku mengaku beriman kepada Allah sementara aku belum di uji. Alhamdulillah setelah aku di rawat di Purworejo kurang lebih 1 bulan aku mulai kembali merasa sehat. Dan setelah aku istirahat di rumah ibuku sekitar 1 minggu aku bisa pulang kembali ke Samarinda. Bersambung....