Rabu, 03 Juli 2013

Akankah...

Rabu, 03 Juli 2013 Tanggal 19 Juni 2013 kemarin, ibunda saya menghadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Satu kesedihan di hati saya dan juga keluarga saya karena telah ditinggal ibu kami. Kami iklas melepas kepergiannya apalagi kalau mengingat perjuangan ibu melawan sakitnya. Beliau sudah terbaring di tempat tidur 6 tahun lebih. Semoga Allah mengampuni semua dosa-dosanya dan menerima segala amal ibadahnya, di lapangkan kuburnya, di jauhkan dari siksa kubur dan di berikan surga di akhirat nanti. Hampir satu tahun ini saya setiap saat menemui ibu dan berkesempatan ikut melayani beliau walaupun tidak maximal karena kondisi kesehatan saya sendiri yang tidak bagus. Saya membayangkan ibunda saya yang terbaring 6 tahun. Betapa berat ujiannya. Sekarang ujian ibunda di dunia telah selesai dan semoga ibunda selamat di akhirat nanti dan Allah berikan kebaikan dan kemuliaan akhirat untuknya. Saya yakin kepulangan ibunda ke rahmatullah adalah yang terbaik dan sudah ketentuan/lehendakNya, tadinya saya berfikir bahwa kemungkinan besar yang akan pulang menghadap Allah adalah saya dulu karena kondisi saya kalau sedang drop terasa luar biasa beratnya. Tapi kembali bahwa yang mengatur umur adalah Allah yang Maha Kuasa. Saat ini kondisi saya bisa di bilang stabil seperti biasanya... Kondisi tidak bisa di prediksi. Saya ingin sekali dalam sisa hidup saya bisa kembali produktif. Saya sadar bahwa saya tidak bisa lagi sama dengan orang lain yang sehat. Mungkin hanya sebuah impian apabila saya ingin menjadi orang produktif lagi, namun saya akan kejar mimpi saya. Saya sering berfikir dan merenung tentang kehidupan manusia dan realitanya. Dulu sekitar tahun 1991 saya memulai belajar ilmu pengobatan ketabiban. Saya mempelajarinya karena saya berontak terhadap kondisi lingkungan saya yang seolah menyatakan bahwa orang miskin tidak boleh sakit. Dan kalau sakit maka si persilahkan menikmatinya. Saya berniat bahwa saya akan mengabdikan diri kepada sesama dalam pengobatan. Saya tidak akan memungut bayaran untuk orang yang datang berobat/konsultasi kepada saya dan itu saya jalankan sampai sekarang. Saat ini saya di beri kesempatan Allah untuk benar benar merasakannya. Dengan 2 penyakit yang Allah ujikan di badan saya dalam hidup saya, saya banyak sekali mendapat pelajaran. Pelajaran hidup yang tidak akan saya lupakan selamanya. Satu ketidak berdayaan, satu keterpurukan yang terkadang terasa diri terbuang. Saat ini menjalani kehidupan dengan bekal bantuan saudara-saudara. Terkadang saya merasa sedih sekali karena saya merasa saya benar benar tidak berdaya. Tapi kalau saya mengeluh juga tidak akan menyelesaikan masalah dan malah justru akan menambah masalah. Ya, mungkin saat ini giliran saya yang harus menerima bantuan dari orang lain. Itulah salah satu hal yang kadang saya jadikan alasan untuk menguatkan diri saya. Allah tidak akan memberi hamba-Nya sesuatu yang sia sia. Ya, saya yakin sekali hal itu. Semoga di sisa umur saya, saya masih terus berguna bagi umat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar